TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah didatangi Menteri Sosial, Tri Rismaharini dan mendapatkan teguran keras, kini pihak Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata Guna Bandung mengerahkan pasukannya.
Selain itu sejumlah pegawai yang sempat WFH pun dikerahkan untuk ikut serta membantu dalam produksi nasi kotak yang didistribusikan bagi tenaga kesehatan, polisi, sampai warga yang isolasi mandiri.
Pihaknya pun juga telah menambah dua unit mobil dapur umum.
Dilansir Tribunjabar.id, Kepala Balai Wyata Guna, Sudarsono memberi tanggapannya.
Pihaknya telah mengerahkan sejumlah pegawainya untuk ikut serta membantu.
Pegawai yang sebelumnya bekerja di rumah pun ikut dikerahkan.
"Alhamdulillah sudah dipenuhi arahan-arahan Bu Menteri. Kami kerahkan juga pegawai yang WFH untuk bantu di dapur umum," ucapnya.
Saat dikonfirmasi pada Rabu (14/7/2021), Sudarsono menyebut pihaknya diminta memproduksi sebanyak 2.000 nasi kotak.
Namun, kata Sudarsono, mereka sudah memproduksi lebih dari 2.000 nasi kotak.
"Sampai sekarang sudah ada beberapa rumah sakit yang kami kirimkan nasi kotak, salah satunya RSHS Bandung. Lalu, ada juga yang ke lembaga kesejahteraan sosial (LKS), warga, dan petugas PPKM," katanya.
Pihaknya juga menegaskan sudah menambahkan dua unit mobil dapur umum, untuk melancarkan distribusi.
Nasi kotak pun juga telah diditribusikan disejumlah tempat yang dirasa membutuhkan.
"Kami langsung bergerak memenuhi permintaan Ibu Menteri untuk mendistribusikan nasi kotak pagi ini," katanya.
Ia menyebut, dana juga sudah mencukupi dengan didukung oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA).
Pihaknya mengaku siap mengantisipasi adanya perpanjangan PPKM Darurat.
"Sepanjang kami diperintahkan, pasti ada konsekuensi ke anggaran dan kami akan diskusikan alokasi anggarannya," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kondisi Dapur Umum Wyata Guna Bandung Seusai Kemarin Bu Risma Sidak, Kini Kerahkan Pegawai WFH, https://jabar.tribunnews.com/2021/07/14/kondisi-dapur-umum-wyata-guna-bandung-seusai-kemarin-bu-risma-marah-marah-kini-kerahkan-pegawai-wfh?page=all.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: taufik ismail
Selain itu sejumlah pegawai yang sempat WFH pun dikerahkan untuk ikut serta membantu dalam produksi nasi kotak yang didistribusikan bagi tenaga kesehatan, polisi, sampai warga yang isolasi mandiri.
Pihaknya pun juga telah menambah dua unit mobil dapur umum.
Dilansir Tribunjabar.id, Kepala Balai Wyata Guna, Sudarsono memberi tanggapannya.
Pihaknya telah mengerahkan sejumlah pegawainya untuk ikut serta membantu.
Pegawai yang sebelumnya bekerja di rumah pun ikut dikerahkan.
"Alhamdulillah sudah dipenuhi arahan-arahan Bu Menteri. Kami kerahkan juga pegawai yang WFH untuk bantu di dapur umum," ucapnya.
Saat dikonfirmasi pada Rabu (14/7/2021), Sudarsono menyebut pihaknya diminta memproduksi sebanyak 2.000 nasi kotak.
Namun, kata Sudarsono, mereka sudah memproduksi lebih dari 2.000 nasi kotak.
"Sampai sekarang sudah ada beberapa rumah sakit yang kami kirimkan nasi kotak, salah satunya RSHS Bandung. Lalu, ada juga yang ke lembaga kesejahteraan sosial (LKS), warga, dan petugas PPKM," katanya.
Pihaknya juga menegaskan sudah menambahkan dua unit mobil dapur umum, untuk melancarkan distribusi.
Nasi kotak pun juga telah diditribusikan disejumlah tempat yang dirasa membutuhkan.
"Kami langsung bergerak memenuhi permintaan Ibu Menteri untuk mendistribusikan nasi kotak pagi ini," katanya.
Ia menyebut, dana juga sudah mencukupi dengan didukung oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA).
Pihaknya mengaku siap mengantisipasi adanya perpanjangan PPKM Darurat.
"Sepanjang kami diperintahkan, pasti ada konsekuensi ke anggaran dan kami akan diskusikan alokasi anggarannya," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kondisi Dapur Umum Wyata Guna Bandung Seusai Kemarin Bu Risma Sidak, Kini Kerahkan Pegawai WFH, https://jabar.tribunnews.com/2021/07/14/kondisi-dapur-umum-wyata-guna-bandung-seusai-kemarin-bu-risma-marah-marah-kini-kerahkan-pegawai-wfh?page=all.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: taufik ismail